Sifat Solat Nabi ( 9 / 9 )

Sifat Solat Nabi ( 8 / 9 )

Sifat Solat Nabi ( 7 / 9 )

Sifat Solat Nabi ( 6 / 9 )

Sifat Solat Nabi ( 5 / 9 )

Sifat Solat Nabi ( 4 / 9 )

Sifat Solat Nabi ( 3 / 9 )

Sifat Solat Nabi ( 2 / 9 )

Sifat Solat Nabi ( 1 / 9 )

Kamis, 22 Oktober 2009

Hadis riwayat Aisyah ra.:

Bahwa Nabi saw. pernah berkata kepadanya: Sesungguhnya malaikat Jibril mengucapkan salam kepadamu. Aisyah berkata: Lalu aku menjawab: Wa alaihissalam wa rahmatullahi (Semoga keselamatan serta rahmat Allah selalu terlimpahkan atasnya)

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4479

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Pernah sebelas orang wanita duduk berkumpul saling berjanji dan bersepakat untuk tidak menutup-nutupi keadaan suami-suami mereka. Wanita pertama mengatakan: Suamiku seperti daging unta yang kurus berada di puncak gunung yang sukar didaki, tidak datar sehingga mudah dilalui dan tidak juga gemuk sehingga dapat dipindah-pindahkan. Wanita kedua mengatakan: Suamiku, aku terpaksa tidak dapat menuturkan mengenai keadaannya karena aku khawatir tidak dapat meninggalkannya. Jika aku menyebutkan sama halnya aku mengungkapkan rahasia aibnya. Wanita ketiga mengatakan: Suamiku berperawakan tinggi sekali. Jika aku berbicara maka aku akan diceraikannya dan jika aku diam aku pun akan dibiarkannya tanpa dicerai dan dikawinkan (muallaqah). Wanita keempat mengatakan: Suamiku seperti suasana malam di wilayah Tihamah, tidak panas dan tidak juga terlalu dingin, tidak menakutkan dan tidak juga membosankan. Wanita kelima mengatakan: Suamiku apabila sudah memasuki rumah, maka dia langsung tertidur nyenyak dan apabila keluar rumah dia seperti seekor singa tanpa menanyakan sesuatu apapun yang bukan termasuk urusannya. Wanita keenam mengatakan: Suamiku apabila makan, maka ia makan banyak sekali dengan bermacam jenis lauk dan jika minum maka semua sisa minuman akan diteguknya. Dan jika tidur dia akan berselimut tanpa mendekati diriku sehingga ia dapat merasakan nikmatnya kebersamaan. Wanita ketujuh mengatakan: Suamiku adalah orang yang tidak mengetahui kepentingan dirinya atau lemah syahwat serta tergagap-gagap bicaranya, setiap obat yang diminum tidak dapat menyembuhkan. Di samping itu dia juga orang yang mudah melukai dan memukul. Wanita kedelapan mengatakan: Suamiku beraroma wangi seperti zarnab dan sentuhannya selembut sentuhan seekor kelinci. Wanita kesembilan mengatakan: Suamiku adalah seorang terhormat, berpostur tinggi dan sangat dermawan, berumah dekat dengan tempat pertemuan. Wanita kesepuluh mengatakan: Suamiku adalah seorang pemilik unta yang banyak yang selalu menderum dan jarang sekali bergembala di padang rumput. Unta-unta tersebut jika mendengar suara alat musik kecapi, mereka merasa bahwa sebentar lagi mereka akan disembelih. Dan wanita yang kesebelas mengatakan: Suamiku bernama Abu Zara`. Tahukah kamu siapakah Abu Zara`? Dialah yang memberiku perhiasan anting-anting dan memberiku makan sehingga aku kelihatan gemuk dan selalu membuatku gembira sehingga aku merasa senang. Dia mendapati diriku dari keluarga tidak mampu yang tinggal di lereng bukit lalu mengajakku tinggal di daerah peternakan kuda dan unta dan dia juga seorang petani. Aku tidak pernah dicela bila berbicara di sisinya dan bila tidur aku dapat tidur dengan nyenyak sampai pagi. Dan bila minum aku dapat minum sampai puas. Lalu Ummu Abu Zara`, tahukah kamu siapakah Ummu Abu Zara`? Dia memiliki kantong-kantong bahan makanan yang besar-besar dan rumahnya sangat luas. Ibnu Abu Zara`, tahukah kamu siapakah Ibnu Abu Zara`? Dia memiliki tempat tidur laksana pedang yang dicabut dari sarungnya. Dia sudah merasa kenyang dengan hanya memakan sebelah kaki seekor anak kambing. Putri Abu Zara`, tahukah kamu siapakah putri Abu Zara` itu? Ia adalah seorang yang amat patuh terhadap kedua orang tuanya. Tubuhnya gemuk dan suka menimbulkan rasa iri tetangganya. Budak perempuan Abu Zara`, tahukah kamu siapakah budak perempuan Abu Zara`? Ia tidak pernah menyebarkan rahasia pembicaraan kami dan tidak menyia-nyiakan persediaan makanan kami serta tidak pernah mengotori rumah kami seperti sarang burung. Ia (sang istri) melanjutkan: Suatu hari Abu Zara` keluar dengan membawa bejana-bejana susu yang akan dijadikan mentega lalu bertemu dengan seorang wanita bersama kedua anaknya yang seperti dua ekor anak singa bermain dengan dua buah delima di bawah pinggang ibunya. Setelah itu aku diceraikannya demi untuk menikahi wanita tersebut. Lalu aku menikah lagi dengan seorang lelaki terhormat serta dermawan. Ia menunggangi seekor kuda yang sangat cepat larinya sambil membawa sebatang tombak dan memperlihatkan kepadaku kandang ternak yang penuh dengan unta, sapi dan kambing serta memberikanku sepasang dari setiap jenis binatang ternak tersebut. Dia berkata: Makanlah wahai Ummu Zara` dan bawalah untuk keluargamu. Kalau kukumpulkan semua pemberiannya pasti tidak akan mencapai harga tempat minum paling kecil milik Abu Zarra`. Aisyah berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Aku terhadapmu adalah seperti Abu Zara` terhadap Ummu Zara`

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4481

Hadis riwayat Miswar bin Makhramah ra.:

Bahwa dia pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda dari atas mimbar: Sesungguhnya keluarga Bani Hisyam bin Mughirah meminta restu kalau mereka akan menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abu Thalib. Tentu saja aku tidak merestui, aku tidak merestui, sekali lagi aku tidak merestui kecuali jika Ali bin Abu Thalib berkenan menceraikan putriku terlebih dahulu kemudian menikahi putri mereka tersebut. Karena putriku adalah bagian dari diriku, apa yang menggangguku akan mengganggunya dan apa yang menyakitkan aku akan menyakitkan dirinya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4482

Hadis riwayat Aisyah ra.:

Bahwa Rasulullah saw. memanggil putrinya Fatimah ra., kemudian beliau membisikkan sesuatu kepadanya sehingga ia pun menangis kemudian beliau membisikkannya lagi sampai ia tertawa. Setelah itu Aisyah berkata: Aku bertanya kepada Fatimah: Apakah yang dibisikkan Rasulullah saw. itu kepadamu sehingga kamu menangis, kemudian apa lagi yang dibisikkan kepada kamu sehingga kamu tertawa? Fatimah menjawab: Beliau membisikkan kepadaku untuk mengabarkan kepadaku berita kemangkatannya lalu aku pun menangis kemudian beliau membisikkan lagi kepadaku untuk mengabarkan kepadaku bahwa aku adalah orang yang pertama kali menyusul beliau dari keluarganya lalu aku pun tertawa

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4486

Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata:

Aku pernah diberitahukan bahwa malaikat Jibril as. suatu kali mendatangi Nabi saw. ketika Ummu Salamah sedang berada di sisi beliau. Ia berkata: Lalu mulailah ia bercakap-cakap kemudian beranjak pergi. Lalu bertanyalah Rasulullah saw. kepada Ummu Salamah: Siapakah orang ini? Ummu Salamah menjawab: Ini adalah Dihyah. Ia melanjutkan: Lalu Ummu Salamah berkata: Demi Allah, aku sama sekali tidak menyangka dia kecuali sebagai dia (Jibril) sampai aku mendengar khutbah Nabi saw. yang mengabarkan berita kami

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4489

Hadis riwayat Aisyah ra., Ummul Mukminin, ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Orang yang paling cepat di antara kamu sekalian menyusul aku adalah orang yang paling panjang tangannya di antara kamu. Aisyah melanjutkan: Lalu mereka berlomba menjadi orang yang paling panjang tangan di antara mereka semua. Ternyata yang paling panjang tangannya di antara kami ialah Zainab sebab ia suka bekerja dengan tangannya sendiri dan suka memberikan sedekah

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4490

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:

Nabi saw. tidak pernah memasuki (rumah) untuk menemui seorang wanitapun selain istri-istri beliau kecuali Ummu Sulaim. Karena beliau pernah masuk menemuinya, lalu hal itu ditanyakan kepada beliau kemudian beliau menjawab: Sesungguhnya aku merasa kasihan kepadanya, karena saudaranya terbunuh sewaktu bersamaku

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4493

Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Aku pernah diperlihatkan surga lalu aku melihat istri Abu Thalhah kemudian aku mendengar suara gesekan benda-benda kering di hadapanku dan ternyata itu adalah (suara langkah) Bilal

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4495

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Selesai salat Subuh, Rasulullah saw. bertanya kepada Bilal: Wahai Bilal! Ceritakan kepadaku tentang perbuatan yang paling bermanfaat yang telah kamu lakukan setelah memeluk Islam. Karena semalam aku mendengar suara langkah sandalmu di depanku dalam surga. Bilal berkata: Aku tidak pernah melakukan suatu amalan yang paling bermanfaat setelah memeluk Islam selain aku selalu berwudu dengan sempurna pada setiap waktu malam dan siang kemudian melakukan salat sunat dengan wuduku itu sebanyak yang Allah kehendaki

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4497

Hadis riwayat Abu musa ra., ia berkata:

Satu hari aku dan saudara lelakiku telah tiba dari Yaman lalu kami tinggal bersama untuk beberapa waktu. Kami tidak melihat Ibnu Masud dan ibunya kecuali sebagai termasuk anggota keluarga Rasulullah saw. karena mereka sering masuk dan menemani beliau

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4499

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:

Berdasarkan bacaan siapakah kamu menyuruhku membaca karena sesungguhnya aku pernah membacakan tujuh puluh sekian surah di hadapan Rasulullah saw. dan para sahabat Rasulullah saw. pun sudah mengetahui bahwa akulah yang lebih mengetahui daripada mereka tentang Alquran. Seandainya aku mengetahui bahwa ada seseorang yang lebih mengetahui daripada aku, maka pasti aku akan pergi kepadanya. Selanjutnya Syaqiq mengatakan: Aku kemudian duduk mengikuti pengajian para sahabat Nabi Muhammad saw. namun aku tidak mendengar seorang pun yang menyangkal dan mencelanya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4502

Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra.:

Dari Masruq ia berkata: Kami mendatangi Abdullah bin Amru dan bercakap-cakap dengannya. Ia berkata lagi: Ibnu Numer juga sedang bersamanya di sana. Lalu suatu hari kami membicarakan tentang Abdullah bin Masud ra. Kemudian Abdullah bin Amru mengatakan: Sesungguhnya kamu telah membicarakan tentang seorang lelaki yang selalu aku senangi setelah aku mendengar sesuatu tentangnya dari Rasulullah saw. yaitu aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Ambillah (belajarlah) Alquran dari empat orang yaitu dari Ibnu Ummu Abid ra., beliau memulai dengan menyebutnya pertama kali, Muaz bin Jabal ra., Ubay bin Kaab ra. serta dari Salim ra., budak Abu Hudzaifah bin Yaman ra.

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4504

Hadis riwayat Anas bin Malik ra. berkata:

Pada masa Rasulullah saw. Alquran telah dikumpulkan oleh empat orang yang semuanya berasal dari kaum Ansar yaitu, Muaz bin Jabal ra., Ubai bin Kaab ra., Zaid bin Tsabit ra. dan Abu Zaid ra.

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4507

Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Ketika jenazah Saad bin Muaz ra. masih berada di hadapan mereka berguncanglah arsy Tuhan Yang Maha Pengasih karenanya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4511

Hadis riwayat Barra' ia berkata:

Rasulullah saw. pernah dihadiahkan sepotong pakaian sutra lalu mulailah para sahabat saling memegangnya dan terkagum akan kelembutannya. Beliau lalu bersabda: Apakah kalian mengagumi kelembutan pakaian sutra ini, sesungguhnya sapu tangan milik Saad bin Muaz ra. di surga adalah lebih baik dan dan lebih lembut dari pakaian sutra ini

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4514

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:

Rasulullah saw. pernah dihadiahkan sepotong jubah yang terbuat dari sutra tipis, beliau sebelumnya telah melarang memakai pakaian sutra, lalu para sahabat mengagumi jubah itu. Beliau kemudian bersabda: Demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman tangan-Nya, sesungguhnya sapu tangan Muaz ra. di surga lebih bagus dari jubah ini

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4515

Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:

Setelah peristiwa perang Uhud, orang tuaku didatangkan dalam keadaan terbungkus sekujur tubuhnya karena jasadnya telah tercabik-cabik. Ketika aku bermaksud mengangkat kain yang membungkusnya, orang-orang segera melarangku, kemudian aku hendak mengangkat kain pembungkus itu lagi dan orang-orang kaumku tetap melarangku. Akhirnya Rasulullah saw. sendiri yang mengangkat kain pembungkus itu atau beliau memerintahkan untuk diangkat lalu diangkatlah kain itu. Tiba-tiba beliau mendengar suara tangisan atau jeritan seorang wanita, lalu beliau bertanya: Siapakah itu? Mereka menjawab: Putri Amru atau saudara perempuan Amru. Rasulullah saw. berkata: Mengapa ia menangis, padahal para malaikat sedang menaungi dengan sayap-sayapnya sampai dia diangkat

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4517

Hadis riwayat Abu Zar ra., ia berkata:

Kami meninggalkan kaum kami, Ghifar, karena mereka menghalalkan bulan haram. Aku keluar bersama saudara lelakiku yang bernama Unais dan ibuku kemudian kami singgah ke rumah paman kami. Dia sangat menghormati kami dan memperlakukan kami dengan baik sekali sehingga kaum pamanku merasa dengki dengan kami. Mereka berkata kepada pamanku: Sesungguhnya kamu jika keluar dari keluargamu, maka Unais akan kembali kepada mereka. Pamanku datang dan mengatakan apa yang telah dikatakan kepadanya. Aku katakan: Kamu sungguh telah merusak kebaikanmu yang telah berlalu dan setelah ini tidak ada lagi kompromi denganmu. Lalu kami menghampiri unta kami dan segera menungganginya sedang paman kami dengan bertutupkan pakaian tampak mulai menangis. Kemudian kami berangkat pergi sampai tiba di Mekah. Kemudian Unais segera menggadaikan beberapa ekor unta milik kami dan beberapa ekor lain sejenisnya, keduanya datang menemui seorang dukun yang memberikan pilihan kepada Unais. Unais kemudian menemui kami kembali dengan beberapa ekor unta kami beserta yang sejenisnya. Kemudian katanya melanjutkan: Wahai anak saudaraku, aku sungguh telah salat terlebih dahulu selama tiga tahun sebelum menemui Rasulullah saw. Aku bertanya: Untuk siapa? Dia menjawab: Untuk Allah. Aku bertanya lagi: Ke mana kamu menghadap? Dia menjawab: Aku menghadap ke arah yang ditunjuki Tuhanku. Pernah aku salat Isyak sampai akhir waktu malam, aku terlempar seolah-olah aku selembar kain hingga matahari tepat berada di atasku. Saudaraku Unais berkata: Sesungguhnya aku mempunyai keperluan di Mekah, maka lindungilah aku. Berangkatlah Unais sampai ia tiba di Mekah dan telah lama tidak menemuiku. Kemudian dia datang dan aku langsung bertanya: Apa yang telah kamu lakukan? Unais menjawab: Di Mekah, aku bertemu seorang lelaki yang seagama denganmu, dia mengaku bahwa Allah telah mengangkatnya sebagai rasul. Aku bertanya: Lantas apa yang dikatakan orang-orang? Dia menjawab: Mereka mengatakan bahwa lelaki tersebut adalah seorang penyair, dukun serta penyihir. Padahal Unais juga salah seorang penyair. Selanjutnya Unais berkata: Sesungguhnya aku pernah mendengar ucapan para dukun, namun dia bukan seperti ucapan mereka, dan aku telah membandingkan perkataannya dengan bermacam-macam syair namun tidak ada yang sesuai dengan omongan seorang pun sesudahku bahwa dia termasuk syair. Demi Allah, dia benar-benar seorang yang jujur dan merekalah orang yang pendusta. Dia berkata melanjutkan: Aku berkata: Maka lindungilah aku sehingga aku dapat pergi ke sana untuk melihat. Dia berkata melanjutkan: Lalu aku pergi mengunjungi kota Mekah dan mencari-cari seorang lelaki yang paling lemah di antara mereka untuk aku tanyakan: Di manakah orang itu yang kamu tuduh sebagai yang telah keluar dari agama nenek-moyangnya (shabii)? Lalu orang itu malah menunjuk ke arahku sambil berseru: Shabii! Maka menyerbulah penduduk lembah itu ke arahku dengan melemparkan tanah kering dan tulang-belulang sehingga aku jatuh tersungkur dalam keadaan pingsan. Ia berkata melanjutkan: Ketika aku bangkit, aku merasa seperti sebuah patung yang berlumuran darah. Ia berkata lagi: Lalu aku mendatangi sumur zam-zam untuk membersihkan darah dari segenap tubuhku serta meminum airnya. Dan di dekat sumur itulah aku tinggal selama tiga puluh hari, wahai putra saudaraku, siang dan malam hari aku tidak mempunyai makanan kecuali dari air Zamzam sampai aku menjadi gemuk hingga terlihat lekuk-lekuk lemak di perutku (tanda gemuk) dan aku tidak menemukan lagi di dalam hatiku perasaan kurus karena kelaparan. Ia berkata lagi melanjutkan: Ketika penduduk Mekah berada di suatu malam purnama yang terang-benderang, lalu mereka pun tertidur lelap. Tidak ada yang bertawaf di Baitulharam kecuali seorang lelaki dan dua perempuan yang terlihat sedang berdoa menyebut Isaf dan Nailah (nama berhala). Dia berkata: Kemudian keduanya datang menghampiriku di dalam tawaf dan aku berkata: Kawinkanlah mereka berdua! Dia berkata lagi: Mereka berdua tidak saling melarang ucapan mereka. Dia berkata: Kemudian mereka berdua mendatangiku lagi dan aku berkata: Mereka itu seperti kayu namun aku tidak menutup-nutupi maksudku. Setelah itu mereka berdua beranjak pergi sambil meratap dan berkata: Kalau seandainya di sini ada salah seorang dari kaum kita. Tidak lama kemudian Rasulullah saw. dan Abu Bakar yang sedang turun menjumpai mereka berdua serta segera menanyakan: Apa yang terjadi dengan kalian? Mereka menjawab: Orang shabii itu berada di sekitar Kakbah dan tirai penutupnya. Rasulullah saw. bertanya: Apa yang dia katakan kepada kalian? Mereka menjawab: Dia mengucapkan kata-kata kotor kepada kami. Rasulullah saw. dan Abu Bakar kemudian datang untuk mencium Hajar Aswad dan bertawaf di Baitullah serta diteruskan dengan salat. Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan salatnya, Abu Zar berkata: Akulah orang yang pertama mengucapkan salam Islam kepada beliau. Dia melanjutkan: Lalu aku mengucapkan: Assalamu`alaika ya Rasulullah! Kemudian beliau membalas: Wa `alaika wa rahmatullahi. Kemudian beliau bertanya: Siapakah kamu? Aku menjawab: Aku adalah seorang dari suku Ghifar. Lalu Rasulullah menarik tangannya lalu meletakkan jari-jarinya ke atas dahi. Aku pun berkata dalam hatiku: Beliau tampaknya tidak senang aku mengaku dari suku Ghifar. Aku pun bangkit hendak memegang tangan beliau, tetapi ditahan oleh Abu Bakar sedang ia lebih mengetahui tentang itu daripadaku. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dan bertanya: Sejak kapan kamu berada di sini? Aku menjawab: Aku di sini sejak tiga puluh hari yang lalu. Dia bertanya lagi: Siapakah yang memberimu makan? Aku menjawab: Aku tidak mempunyai makanan lain kecuali air Zamzam hingga aku menjadi gemuk dan tampak lekuk-lekuk lemak di perutku (tanda gemuk) serta tidak menemukan lagi di dalam hatiku perasaan kurus karena kelaparan. Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya (air Zamzam) itu penuh berkah dan sebaik-baik makanan. Abu Bakar berkata: Wahai Rasulullah, izinkanlah aku menjamunya malam ini! Rasulullah saw. dan Abu Bakar kemudian meninggalkan tempat tersebut dan aku pun mengikuti mereka. Lalu Abu Bakar membuka sebuah pintu rumah untuk mengambilkan kami kismis (anggur kering) Thaif. Itulah makanan yang pertama kali aku makan di Mekah. Kemudian aku menetap beberapa lama dan datang menemui Rasulullah saw. lalu beliau bersabda: Sesungguhnya sebuah negeri yang banyak menghasilkan korma telah ditunjukkan kepadaku yang tidak lain adalah kota Yatsrib, maka bersediakah kamu menyampaikan kepada kaummu tentang misi kerasulanku, semoga Allah memberikan petunjuk kepada mereka melalui kamu serta memberikan pahala kepadamu karena mereka? Aku kemudian pulang untuk menemui Unais. Dia bertanya padaku: Apa yang telah kamu lakukan di sana? Aku menjawab: Aku telah memeluk Islam dan beriman. Unais berkata: Aku tidak membenci agamamu dan aku pun telah memeluk Islam serta beriman. Lalu kami berdua mendatangi ibu kami, ia pun berkata: Aku tidak membenci agama kamu berdua dan aku pun telah memeluk Islam serta beriman. Kami lalu menunggangi unta untuk mendatangi kaum kami Ghifar sehingga masuklah setengah dari mereka ke dalam agama Islam di bawah pimpinan Aima` bin Rahadhah Al-Ghifari, seorang kepala suku mereka. Sedangkan yang setengah lagi mengatakan: Kalau Rasulullah saw. telah tiba di Madinah, maka kami akan masuk Islam. Lalu tibalah Rasulullah saw. di Madinah, sehingga sisa mereka yang setengah pun masuk Islam. Selanjutnya datanglah suku Aslam dan mereka berkata: Wahai Rasulullah! Mereka itu adalah saudara-saudara kami, maka kami pun masuk Islam seperti mereka. Akhirnya semua mereka memeluk Islam. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Suku Ghifar, semoga Allah mengampuni mereka dan suku Aslam, mudah-mudahan Allah memberikan keselamatan bagi mereka

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4520

Hadis riwayat Jarir bin Abdullah ra., ia berkata:

Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw. tidak pernah melarangku untuk menemuinya dan beliau tidak melihatku kecuali selalu tersenyum

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4522

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:

Bahwa Nabi saw. menuju ke kamar kecil lalu aku menyediakan air wudu untuk beliau. Ketika keluar beliau bertanya: Siapakah yang menyediakan air wudu ini? Dalam riwayat Zuhair: Mereka menjawab. Dalam riwayat Abu Bakar: Aku menjawab: Ibnu Abbas. Beliau berdoa: Ya Allah! Jadikanlah ia pandai dalam ilmu agama

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4526

Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:

Di dalam tidur aku bermimpi seakan-akan di tanganku terdapat sehelai kain sutra dan tidak ada satu tempat pun di surga yang ingin aku tuju kecuali kain sutra itu akan terbang ke sana. Lalu mimpi itu aku ceritakan kepada Hafshah dan Hafshah segera menceritakannya lagi kepada Nabi saw. Kemudian Nabi saw. berkata: Aku melihat Abdullah itu sebagai seorang yang saleh

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4527

Hadis riwayat Ummu Sulaim ra. ia berkata:

Wahai Rasulullah! Tolonglah doakan Anas, pembantumu. Rasulullah saw. pun berdoa: Ya Allah! Banyakkanlah harta dan anaknya serta berkahilah apa yang engkau berikan padanya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4529

Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:

Rasulullah saw. menghampiriku ketika aku sedang bermain bersama beberapa anak sebayaku. Beliau mengucapkan salam kepada kami. Kemudian beliau menyuruhku untuk suatu keperluan sehingga aku terlambat pulang menemui ibuku. Ketika aku datang, ibuku bertanya: Apa yang membuatmu terlambat? Aku menjawab: Aku diutus oleh Rasulullah saw. untuk suatu keperluan. Ibuku bertanya: Apa keperluan beliau? Aku menjawab: Itu rahasia. Ibuku berkata: Kalau begitu jangan kamu ceritakan rahasia Rasulullah saw. kepada siapa pun

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4533

Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash ra., ia berkata:

Aku tidak pernah mendengar Rasulullah saw. berkata kepada orang yang hidup dan masih berjalan di bumi ini bahwa dia akan masuk surga kecuali kepada Abdullah bin Salam ra.

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4535

Hadis riwayat Abdullah bin Salam ra.:

Dari Qais bin Ubbad ia berkata: Aku berada di Madinah dan berkumpul dengan banyak orang, di antara mereka terdapat beberapa sahabat Nabi saw. Tiba-tiba muncul seorang lelaki yang dari raut wajahnya terlihat tanda kekhusyuan. Lalu beberapa orang di antara mereka mengatakan: Lelaki ini termasuk ahli surga, lelaki ini termasuk ahli surga. Kemudian lelaki itu melakukan salat dua rakaat dengan membaca surat pendek dan segera keluar lagi. Aku mengikutinya sampai dia memasuki rumahnya dan aku pun meminta izin masuk menemuinya. Kami lalu saling bercakap-cakap. Ketika dia telah merasa lebih akrab, aku katakan padanya: Sesungguhnya ketika kamu memasuki (mesjid) tadi, ada orang yang berbicara begini begitu. Lelaki itu berkata: Maha Suci Allah, tidak pantas seseorang mengatakan apa yang belum diketahuinya. Akan aku ceritakan kepadamu mengapa begitu. Pada zaman Rasulullah saw. aku pernah bermimpi dan telah aku ceritakan mimpiku itu kepada beliau. Dalam mimpi itu aku seperti melihat diriku berada di sebuah taman yang luas, asri dan hijau. Di tengah-tengah taman itu terdapat sebuah tiang dari besi di mana ujung bawahnya menancap ke bumi dan ujung atasnya menjulang tinggi ke langit di sana terdapat tali pegangan. Lalu dikatakan kepadaku: Naiklah! Aku jawab: Aku tidak bisa. Tiba-tiba muncul seorang pelayan (minshaf). Berkata Ibnul Aun: Minshaf adalah pelayan. Lalu ia menarik bajuku dari arah belakang untuk membantuku, sehingga aku dapat naik ke atas tiang tersebut. Aku lalu memegang tali pegangan itu. Dikatakan padaku: Peganglah erat-erat! Seketika aku terbangun dan tali itu benar-benar berada di tanganku. Aku pun menceritakan hal itu kepada Nabi saw., beliau bersabda: Taman itu adalah Islam, tiang itu juga tiang Islam dan tali pegangan itu ialah urwatul wutsqa kuat. Kamu akan tetap memeluk Islam sampai mati. Kata perawi: Lelaki itu adalah Abdullah bin Salam ra.

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4536

Hadis riwayat Hassan bin Tsabit ra.:

Dari Said bin Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Umar pernah lewat di hadapan Hassan ketika ia sedang melantunkan syair di dalam mesjid. Lalu Umar memperhatikan (menegur) kepadanya sehingga berkatalah Hassan: Aku pernah melantunkan syair di dalam mesjid ketika di dalamnya terdapat orang yang lebih baik dari kamu (Rasulullah). Kemudian dia menoleh ke arah Abu Hurairah dan berkata: Demi Allah, apakah Anda pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Balaslah untuk membelaku! Ya Allah, kuatkanlah dia dengan Roh Kudus! Abu Hurairah ra. menjawab: Ya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4539

Hadis riwayat Barra' bin Azib ra., ia berkata:

Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda kepada Hassan bin Tsabit: Sindirlah mereka (dengan syair) semoga Jibril senantiasa bersamamu

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4541

Hadis riwayat Aisyah ra.:

dari Urwah bahwa Hassan bin Tsabit adalah salah seorang yang berlebih-lebihan mencela Aisyah sehingga aku lalu mencacinya. Aisyah menegurku: Wahai keponakanku, biarkanlah dia, karena sesungguhnya dia adalah orang yang pernah membela Rasulullah saw.

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4542

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:

Hassan berkata: Wahai Rasulullah! Izinkan aku untuk menyindir Abu Sufyan. Beliau bertanya: Bagaimana dengan hubungan kekerabatanku dengannya? Hassan berkata: Demi Zat yang telah memuliakanmu, aku tidak akan menyindir mereka dengan nasab kamu seperti sehelai rambut yang disisihkan dari adonan roti. Selanjutnya Hassan melantunkan bait syairnya: Dan sesungguhnya puncak keluhuran adalah dari keluarga Hasyim, sedangkan orang-orang keturunan Bani Makhzum dan ayahmu adalah budak

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4544

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Kamu sekalian menganggap bahwa Abu Hurairah ra. banyak meriwayatkan hadis dari Rasulullah saw. sedangkan kita semua akan menemui Allah. Aku adalah orang miskin yang melayani Rasulullah saw. agar aku dapat mengisi perutku. Orang-orang Muhajirin sibuk melakukan transaksi jual beli di pasar dan orang-orang Ansar sibuk dengan usaha mengembangkan harta mereka. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang membentangkan pakaiannya, maka dia tidak akan lupa sedikitpun apa yang dia dengar dariku. Aku lalu membentangkan pakaianku sampai beliau menyelesaikan hadisnya. Kemudian aku mendekap pakaian itu sehingga aku tidak pernah lupa sesuatu yang aku pernah dengar dari beliau

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4547

Hadis riwayat Aisyah ra.:

Bahwa ia berkata kepada Urwah bin Zubair: Tidakkah kamu terkagum dengan Abu Hurairah ketika ia datang lalu duduk di sebelah kamarku menyampaikan hadis dari Rasulullah saw. dan memperdengarkannya kepadaku, dan saat itu aku sedang bertasbih, lalu ia bangkit beranjak pergi sebelum aku menyelesaikan tasbihku. Kalau seandainya aku bisa menyusulnya pasti akan aku katakan kepadanya bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. tidak pernah memberikan hadis dengan tergesa-gesa seperti yang kamu sekalian lakukan

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4548

Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra., ia berkata:

Rasulullah saw. mengutus aku, Zubair dan Miqdad lalu beliau bersabda: Pergilah kalian ke daerah Raudhah Khakh di mana terdapat seorang wanita yang sedang dalam perjalanan membawa sepucuk surat dan ambillah surat itu darinya! Kemudian kami berangkat, kuda kami pun berlari cepat membawa kami. Lalu tiba-tiba kami bertemu dengan wanita tersebut dan kami katakan kepadanya: Keluarkanlah surat itu! Perempuan tersebut berkata: Aku tidak membawa surat. Kami berkata lagi: Keluarkanlah surat itu kalau tidak kamu harus menanggalkan pakaianmu! Akhirnya ia mengeluarkan surat itu dari sela-sela kepangan rambutnya. Lalu kami pun segera membawa surat itu kepada Rasulullah saw. yang ternyata berasal dari Hathib bin Abu Baltaah untuk orang-orang musyrik di kota Mekah memberitahukan beberapa rencana Rasulullah saw. Kemudian Rasulullah saw. bertanya kepada Hathib: Wahai Hathib apa ini? Hathib menjawab: Jangan cepat menuduhku, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku dahulu adalah seorang yang akrab dengan orang-orang Quraisy. Sufyan berkata: Ia pernah bersekutu dengan mereka meskipun tidak memiliki nasab dengan Quraisy. Para Muhajirin yang ikut bersamamu mempunyai kerabat yang dapat melindungi keluarga mereka (di Mekah). Dan aku ingin, karena aku tidak mempunyai nasab di tengah-tengah mereka, berbuat jasa untuk mereka sehingga mereka mau melindungi keluargaku. Dan aku melakukan ini bukan karena kekufuran dan bukan juga karena murtad bahkan tidak juga karena aku rela dengan kekufuran setelah memeluk Islam. Kemudian Nabi saw. bersabda: Dia telah berkata benar. Lalu Umar berkata: Wahai Rasulullah, biarkanlah aku memenggal leher orang munafik ini! Beliau menjawab: Sesungguhnya dia telah ikut serta dalam perang Badar dan siapa tahu Allah telah memberikan keistimewaan kepada para prajurit Badar lalu berfirman: Perbuatlah sesuka kamu sekalian karena sesungguhnya Aku telah mengampuni kalian! Kemudian Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menurunkan firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4550

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:

Aku sedang bersama Nabi saw. ketika beliau dan Bilal singgah di Ji`ranah antara Mekah dan Madinah. Kemudian Rasulullah saw. didatangi seorang lelaki badui dan berkata: Apakah kamu tidak akan memenuhi apa yang pernah kamu janjikan kepadaku, wahai Muhammad? Rasulullah saw. berkata kepadanya: Bergembiralah! Lelaki badui itu menjawab: Kamu telah sering mengatakan kepadaku "bergembiralah!" Kemudian Rasulullah saw. menghampiri Abu Musa dan Bilal dalam keadaan marah lalu berkata: Orang ini telah menolak kabar gembira, maka terimalah kalian berdua kabar gembira itu. Kedua sahabat itu berkata: Kami telah menerimanya, wahai Rasulullah. Kemudian Rasulullah saw. meminta supaya diambilkan bejana berisikan air lalu membasuh kedua tangan dan wajahnya serta meludahkan air ke dalamnya lalu berkata: Minumlah kamu berdua dan basuhkanlah ke muka serta leher kamu dan bergembiralah! Kedua sahabat itu segera mengambil bejana tersebut kemudian melakukan apa yang diperintahkan Rasulullah saw. kepada mereka. Tiba-tiba Ummu Sulamah berseru kepada mereka dari balik tirai: Sisakan untuk ibu kalian air yang ada dalam bejana itu. Lalu mereka menyisakan sebagiannya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4553

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:

Ketika selesai perang Hunain Nabi saw. mengutus Abu Amir untuk memimpin pasukan tentara ke negeri Authas. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan pasukan Duraid bin Shimmah. Lalu Duraid berhasil dibunuhnya dan Allah mengalahkan kawan-kawannya. Kata Abu Musa: Rasulullah saw. juga pernah mengutusku bersama Abu Amir. Saat itu lutut Abu Amir dipanah oleh seorang dari Bani Jusyam sehingga terlukalah lututnya itu. Aku menghampiri dia dan bertanya: Wahai paman, siapakah yang telah membidikkan anak panah itu ke arahmu? Abu Amir memberikan isyarat kepada Abu Musa seraya berkata: Orang itulah yang hendak membunuhku. Kamu melihat sendiri dialah orang yang membidikkan anak panah ke arahku. Abu Musa berkata: Lalu aku memandang dan menghampiri lelaki Bani Jusyam itu hingga berada di dekatnya. Ketika melihatku dia segera berpaling menghindar dariku tetapi aku terus mengikutinya dan bertanya: Apakah kamu tidak merasa malu, bukankah kamu orang Arab? Mengapa kamu tak berhenti? Akhirnya dia pun berhenti. Aku dan dia lalu berkelahi dan saling memukul. Akhirnya aku menikamnya dengan pedang hingga mati terbunuh. Kemudian aku kembali kepada Abu Amir. Aku katakan kepadanya: Sesungguhnya Allah telah membunuh orang itu. Abu Amir berkata: Cabutlah anak panah ini! Aku pun mencabutnya sehingga mengalirlah darah dari luka tersebut. Abu Amir kemudian berkata: Wahai keponakanku! Temuilah Rasulullah saw. dan sampaikan salamku kepada beliau serta katakan bahwa Abu Amir berpesan kepada baginda: Mohonkanlah pengampunan Allah untukku! Abu Amir kemudian mengangkat diriku sebagai kepala pasukan dan tidak beberapa lama kemudian dia pun meninggal dunia. Ketika kembali ke Nabi saw. aku menjumpai beliau di dalam rumah sedang berbaring di atas ranjang berlapis tikar dari sabuk korma dan kasur yang meninggalkan bekas pada punggung dan kedua sisi beliau. Aku laporkan kepada beliau mengenai kabar kami dan juga kabar Abu Amir sekaligus menyampaikan pesannya kepada beliau supaya berkenan memohonkan ampunan kepada Allah untuknya. Kemudian Rasulullah saw. meminta diambilkan air lalu berwudu dengannya kemudian beliau mengangkat kedua tangan seraya berdoa: Ya Allah! Berikanlah ampunan kepada Ubaid Abu Amir. Saat itulah aku sempat melihat putihnya kedua ketiak beliau. Kemudian beliau melanjutkan berdoa: Ya Allah! Pada hari kiamat nanti jadikanlah dia berada di atas derajat kebanyakan makhluk-Mu atau manusia. Aku beranikan diri untuk menyela: Dan untukku, wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan! Nabi saw. saw. pun berdoa: Ya Allah! Ampunilah dosa Abdullah bin Qais. Dan masukkanlah dia ke sebuah tempat yang mulia pada hari kiamat kelak

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4554

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya aku sangat mengenali suara orang-orang Asy`ari lewat bacaan Alquran di saat mereka memasuki waktu malam. Dan aku mengetahui rumah-rumah mereka melalui suara-suara Alquran pada malam hari, meskipun aku tidak melihat rumah-rumah mereka ketika mereka pulang pada siang hari, dan di antara mereka adalah Hakim. Setiap kali bertemu dengan musuh, dia akan berkata kepada musuh: Sesungguhnya sahabat-sahabatku menyuruh kalian untuk melihat mereka

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4555

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya orang-orang Asy`ari apabila mereka kehabisan bekal dalam suatu peperangan atau bekal makanan keluarga mereka di Madinah hanya sedikit, maka mereka akan mengumpulkan apa yang masih ada pada mereka dalam selembar kain. Kemudian mereka bagikan di antara mereka dalam satu bejana secara rata dan aku adalah bagian dari mereka dan mereka adalah bagian dariku

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4556

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:

Kami mendengar berita keberangkatan Rasulullah saw. ketika kami sedang berada di Yaman. Lalu aku dan kedua orang kakakku yaitu Abu Burdah dan Abu Ruhem segera berhijrah untuk bergabung dengan beliau. Sedikitnya kami berhijrah dalam jumlah lima puluh tiga atau lima puluh dua orang yang terdiri dari kaumku sendiri. Kami menumpangi sebuah perahu yang akhirnya mendamparkan kami ke hadapan Najasyi Raja Habasyah (Abessina). Dan di sana kami bertemu dengan Jakfar bin Abu Thalib ra. beserta para sahabatnya. Lalu Jakfar berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. mengirim kami ke sini dan menyuruh kami agar tinggal di sini, karena itu tinggallah kalian semua di sini bersama kami! Kami pun menetap bersamanya hingga kami tiba bersama-sama (ke tempat Rasulullah) dan bertemu Rasulullah saw. ketika beliau berhasil menaklukan Khaibar kemudian memberikan kami sebagian dari harta rampasan. Dan beliau tidak membagikan kepada seorang pun yang tidak ikut serta dalam perang Khaibar kecuali kepada orang-orang yang ikut dalam perahu kami bersama Jakfar serta sahabatnya. Rasulullah saw. memberikan kepada mereka bersama orang-orang yang ikut perang. Sehingga ada sebagian orang yang mengatakan kepada kami: Kami lebih dahulu berhijrah daripada kalian. Lalu datanglah Asma binti Umais, salah seorang yang ikut tiba bersama kami, mengunjungi Hafshah, istri Nabi saw. yang juga termasuk orang-orang yang berhijrah ke Najasyi. Kemudian masuklah Umar menemui Hafshah sedangkan Asma masih bersamanya. Dan bertanyalah Umar ketika melihat Asma: Siapakah ini? Hafshah menjawab: Dia adalah Asma binti Umais. Umar bertanya: Apakah yang pernah ikut berhijrah ke Habasyah dan termasuk rombongan perahu laut itu? Asma menjawab: Benar. Umar berkata: Kami lebih dahulu berhijrah daripada kalian, jadi kami lebih berhak atas Rasulullah saw. daripada kamu sekalian. Mendengar itu Asma menjadi marah dan mengucapkan kata kasar: Kamu berdusta wahai Umar, jangan begitu! Demi Allah, (aku mengetahui) kamu bersama Rasulullah saw. yang selalu memberikan makan kepada orang yang lapar dan mengajar orang yang bodoh di antara kamu sementara kami berada di negeri yang jauh dan asing di Habasyah. Itu kami lakukan demi Allah dan Rasul-Nya. Dan demi Allah, aku tidak akan makan dan minum kecuali setelah aku laporkan apa yang kamu katakan kepada Rasulullah saw. Kami disiksa dan juga ditakut-takuti dan akan aku ceritakan hal itu kepada Rasulullah saw. dan juga akan aku tanyakan kepada beliau. Demi Allah, aku tidak akan berdusta, tidak akan menyimpang dan juga tidak akan menambahi. Tatkala Nabi saw. datang, Asma berkata: Wahai Nabi Allah, sesungguhnya Umar tadi berkata begini dan begitu. Rasulullah saw. lalu bersabda: Tidak ada yang paling berhak terhadap diriku daripada kamu sekalian. Umar dan para sahabatnya hanya berhijrah satu kali saja, sedangkan kamu sekalian para penumpang perahu berhijrah dua kali. Asma lalu berkata lagi: Aku melihat Abu Musa dan para penumpang perahu mendatangiku berbondong-bondong untuk menanyakan kepadaku mengenai hadis ini. Tidak ada sesuatu pun dari kekayaan dunia yang lebih menggembirakan dan berharga di hati mereka dari apa yang telah dikatakan Rasulullah saw. kepada mereka. Abu Burdah berkata: Asma berkata: Aku benar-benar telah bertemu dengan Abu Musa, dia meminta kembali hadis ini dariku

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4558

Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:

Menyinggung tentang kamilah ayat ini turun: Ketika dua golongan daripadamu ingin mundur karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Mereka adalah Bani Salimah dan Bani Haritsah dan kami menyukai ayat itu turun karena firman Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung: Padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4560

Hadis riwayat Zaid bin Arqam ra., ia berkata:

Rasulullah saw. berdoa: Ya Allah! Ampunilah orang-orang Ansar, anak-anak kaum Ansar, dan cucu-cucu kaum Ansar

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4561

Hadis riwayat Anas ra.:

Bahwa Nabi saw. melihat beberapa anak lelaki dan perempuan datang dari perayaan pernikahan lalu beliau berdiri dan bersabda: Ya Allah, kalianlah termasuk orang yang paling aku cintai, ya Allah, kalianlah termasuk orang yang paling aku cintai, yang beliau maksudkan adalah kaum Ansar

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4563

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:

Seorang wanita dari kaum Ansar datang kepada Rasulullah saw. lalu beliau menemuinya dan bersabda: Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya kamu adalah golongan manusia yang paling aku cintai sebanyak tiga kali

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4564

Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya orang-orang Ansar adalah pengikut khususku dan orang-orang kepercayaanku dan sesungguhnya manusia nanti akan bertambah banyak dan menjadi sedikit, maka terimalah yang berperilaku baik dan maafkanlah yang berperilaku buruk di antara mereka

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4565

Hadis riwayat Abu Usaid ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Sebaik-baik kabilah Ansar ialah Bani Najjar, kemudian Bani Abdul Asyhal, kemudian Bani Harits bin Khazraj, kemudian Bani Saidah dan dalam setiap kabilah Ansar terdapat kebaikan. Saad berkata: Aku tidak melihat Rasulullah saw. kecuali beliau telah mengutamakan kabilah lain atas kami. Ada yang mengatakan: Beliau mengutamakan kabilah kalian atas banyak kabilah yang lain

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4566

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:

Aku berangkat bersama Jarir bin Abdullah Al-Bajali dalam suatu perjalanan di mana dia ingin menjadi pelayanku. Aku berkata kepadanya: Jangan kamu lakukan itu! Lalu dia menjawab: Sesungguhnya aku melihat orang-orang Ansar berbuat sesuatu kepada Rasulullah saw. sehingga aku bersumpah bahwa tidak seorang pun dari mereka yang aku temani kecuali aku akan melayaninya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4570

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Suku Aslam, semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka, suku Ghifar, semoga Allah mengampuni mereka. Bukan aku yang mengatakan itu tetapi Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agunglah yang memfirmankannya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4574

Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Ghifar, semoga Allah mengampuni mereka, Aslam, semoga Allah memberikan keselamatan kepada mereka, sedangkan suku Ushayyat telah berlaku durhaka kepada Allah serta Rasul-Nya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4576

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Orang-orang Quraisy, orang-orang Ansar, Muzainah, Juhainah, Aslam, Ghifar dan Asyja` mereka adalah para penolongku dan tidak ada seorang penolong pun bagi mereka selain Allah dan Rasul-Nya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4578

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Suku Aslam, Ghifar, Muzainah dan orang-orang dari Juhainah atau kabilah Juhainah adalah lebih baik dari Bani Tamim dan Bani Amir, juga dari dua kabilah yang bersekutu yaitu Asad dan Ghathfan

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4579

Hadis riwayat Abu Bakrah ra.:

Bahwa Aqra` bin Habis datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Sesungguhnya Surraq Al-Hajij yang berbaiat kepadamu adalah dari suku Aslam, Ghifar dan Muzainah (aku kira juga Juhainah. Muhammad yang ragu-ragu). Rasulullah saw. bertanya: Apakah menurutmu kalau Aslam, Ghifar dan Muzainah saya kira juga Juhainah itu lebih baik dari Bani Tamim, Bani Amir, Asad dan Ghathfan, lantas mereka merasa kecewa dan rugi? Aqra` bin Habis tadi menjawab: Ya. Rasulullah saw. bersabda: Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya mereka (suku Aslam, Ghifar, dan Muzainah) lebih baik dari mereka

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4582

Hadis riwayat Umar bin Khathab ra.:

Dari Adi bin Hatim ia berkata: Aku mendatangi Umar bin Khathab lalu ia berkata kepadaku: Sesungguhnya sedekah pertama yang membuat gembira wajah Rasulullah saw. dan juga wajah para sahabatnya ialah sedekah suku Thayi yang kamu bawa kepada Rasulullah saw.

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4585

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Thufail dan para sahabatnya datang menghadap Rasulullah saw. lalu mereka berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya suku Daus telah kufur dan membangkang, maka mohonkanlah kepada Allah agar mereka mendapatkan bencana. Dikatakan: Binasalah suku Daus. Rasulullah saw. lalu berdoa: Ya Allah! Berikanlah petunjuk kepada suku Daus dan datanglah bersama mereka

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4586

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Aku masih tetap mencintai Bani Tamim karena tiga perkara yang aku dengar dari Rasulullah saw. Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Mereka itu adalah umatku yang paling keras menghadapi Dajjal. Ketika datang sedekah mereka, Nabi saw. bersabda: Ini adalah sedekah-sedekah kaumku. Seorang wanita tawanan mereka pernah menjadi milik Aisyah, kemudian Rasulullah saw. juga bersabda: Merdekakanlah ia karena ia adalah anak cucu Ismail

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4587

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Sebaik-baik wanita Arab (Menurut versi lain adalah Wanita-wanita Quraisy) adalah yang paling sayang terhadap anak yatim yang masih kecil dan yang paling perhatian terhadap urusan dan keadaan suami

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4589

Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:

Dari Ashim ia berkata: Aku berkata kepada Anas ra.: Apakah kamu pernah mendengar bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada saling mempersaudarakan di dalam Islam? Anas menjawab: Rasulullah saw. pernah mempersaudarakan antara orang-orang Quraisy dan orang-orang Ansar di rumahnya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4593

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:

Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Akan datang kepada manusia suatu zaman di mana segolongan manusia akan berperang, lalu ditanyakan kepada mereka: Adakah di antara kalian yang pernah melihat Rasulullah saw.? Mereka menjawab: Ya, ada. Lalu mereka diberi kemenangan (mengalahkan musuh). Kemudian datang lagi segolongan manusia yang berperang, lalu ditanyakan kepada mereka: Adakah di antara kalian orang yang pernah melihat para sahabat Rasulullah saw. Mereka menjawab: Ya, ada. Kemudian mereka pun diberi kemenangan. Kemudian datang lagi segolongan menusia yang juga berperang, lalu ditanyakan kepada mereka: Adakah di antara kalian orang yang pernah melihat tabiin? Mereka menjawab: Ya, ada. Akhirnya mereka juga diberi kemenangan

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4597

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Sebaik-baik umatku adalah yang hidup pada kurun sahabatku, kemudian setelah kurun mereka (tabiin), kemudian setelah kurun mereka (tabiit tabiin). Kemudian akan datang suatu kaum di mana kesaksian salah seorang mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului kesaksiannya

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4599

Hadis riwayat Imran bin Hushain ra.:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kamu ialah yang hidup pada zaman kurunku (sahabat), kemudian orang-orang yang hidup sesudah kurunku (tabiin), kemudian orang-orang yang hidup sesudah mereka (tabiit tabiin), kemudian orang-orang yang hidup sesudah mereka. Imran berkata: Aku tidak tahu apakah Rasulullah saw. mengatakan setelah kurun beliau dua kali atau tiga kali. Kemudian setelah mereka akan datang suatu kaum yang memberikan kesaksian sedangkan mereka tidak dimintai kesaksian, dan mereka berkhianat sehingga tidak dapat dipercaya, mereka selalu bernazar namun tidak pernah memenuhinya dan akan tampak pada mereka kegemukan

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4603

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:

Pada suatu malam Rasulullah saw. salat Isyak berjamaah bersama kami di akhir hayatnya. Setelah mengucapkan salam, beliau berdiri dan bersabda: Tahukah kalian apa arti malam ini? Sesungguhnya dalam kurun waktu seratus tahun yang akan datang sudah tidak ada lagi seorang pun yang masih hidup di muka bumi. Kata Ibnu Umar ra.: Lalu orang-orang banyak yang salah mengartikan sabda Rasulullah saw. tersebut. Mereka ramai membicarakan mengenai sabda beliau tersebut, terutama mengenai kalimat seratus tahun itu. Padahal Rasulullah saw. hanya ingin bersabda bahwa tidak seorang pun dari menusia yang hidup sekarang ini akan tetap hidup pada kurun waktu seratus tahun yang akan datang. Yang beliau maksudkan adalah akan berakhirnya kurun waktu sahabat

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4605